Kemerdekaan di Mata Pemuda Bangsa
Kemerdekaan Indonesia dicapai dengan perjuangan yang panjang dan sarat
dengan pengorbanan dari putra dan putri terbaik bangsa. Mereka saat ini
mendapat kehormatan dengan pemberian gelar Pahlawan. Oleh karena itu
sebagai anak bangsa sudah sepantasnya kalau kita menghargai jasa para
pahlawan dan meneladani perjuangannya. Bangsa yang besar adalah bangsa
yang menghargai jasa para pahlawannya. Bagi generasi muda mengenal dan
memahami perjuangan para pahlawan sangatlah perlu. Hal ini disebabkan
dalam perjuangan banyak hikmah yang dapat dipetik.
Semangat kepahlawanan yang telah diwujudkan oleh para pejuang merupakan amal perjuangan yang dipersembahkan kepada bangsa dan tanah air. Mereka berjuang berdasar jiwa dan semangat rela berkorban untuk bangsanya. Semangat juang yang menggelora, keberanian, rasa kesetiakawanan yang tinggi, strategi dan perhitungan yang tepat, rela berkorban, sifat kegotongroyongan, cinta tanah air dan bangsa, tidak mengenal menyerah serta percaya pada kemampuan diri sendiri adalah nilai-nilai kepahlawanan yang masih relevan dan patut menjadi suri teladan bagi generasi muda. Nilai-nilai kepahlawanan perlu dijunjung tinggi dengan penuh kebanggaan dan diamalkan dalam berbagai kegiatan pembangunan serta kehidupan sehari-hari. Memang harus diakui bahwa nilai-nilai kepahlawanan saat ini cenderung mengalami penurunan dalam pengamalannya. Oleh karena itu pengenalan nilai-nilai kepahlawanan perlu dilakukan dan disosialisasikan pada generasi muda.
Semangat kepahlawanan yang telah diwujudkan oleh para pejuang merupakan amal perjuangan yang dipersembahkan kepada bangsa dan tanah air. Mereka berjuang berdasar jiwa dan semangat rela berkorban untuk bangsanya. Semangat juang yang menggelora, keberanian, rasa kesetiakawanan yang tinggi, strategi dan perhitungan yang tepat, rela berkorban, sifat kegotongroyongan, cinta tanah air dan bangsa, tidak mengenal menyerah serta percaya pada kemampuan diri sendiri adalah nilai-nilai kepahlawanan yang masih relevan dan patut menjadi suri teladan bagi generasi muda. Nilai-nilai kepahlawanan perlu dijunjung tinggi dengan penuh kebanggaan dan diamalkan dalam berbagai kegiatan pembangunan serta kehidupan sehari-hari. Memang harus diakui bahwa nilai-nilai kepahlawanan saat ini cenderung mengalami penurunan dalam pengamalannya. Oleh karena itu pengenalan nilai-nilai kepahlawanan perlu dilakukan dan disosialisasikan pada generasi muda.
Tugas kita saat ini adalah memberi makna baru kepahlawanan dan mengisi
kemerdekaan sesuai dengan perkembangan zaman. Saat memperjuangkan dan
mempertahankan kemerdekaan, rakyat telah mengorbankan nyawanya. Kita
wajib menundukkan kepala untuk mengenang jasa-jasa mereka. Karena itulah
kita merayakan Hari Pahlawan setiap 10 November.Akan tetapi
kepahlawanan tidak hanya berhenti di sana. Dalam mengisi kemerdekaan pun
kita dituntut untuk menjadi pahlawan. Bukankah arti pahlawan itu adalah
orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela
kebenaran? Bukankah makna pahlawan itu adalah pejuang gagah berani?
Bukankah makna kepahlawanan tak lain adalah perihal sifat pahlawan
seperti keberanian, keperkasaan, kerelaan berkorban, dan
kekesatriaan?Menghadapi situasi seperti sekarang kita berharap muncul
banyak pahlawan dalam segala bidang kehidupan. Dalam konteks ini kita
dapat mengisi makna Hari Pahlawan yang kita peringati setiap tahun pada
10 November, termasuk pada hari ini. Bangsa ini sedang membutuhkan
banyak pahlawan, pahlawan untuk mewujudkan Indonesia yang damai,
Indonesia yang adil dan demokratis, dan meningkatkan kesejahteraan
rakyat.Kita mencatat beberapa wilayah Indonesia masih dihantui tindakan
teror. Kita membutuhkan orang yang berani untuk menangkap pelakunya.
Negeri kita sedang dililit kanker korupsi yang sudah mencapai stadium
terakhir. Kita membutuhkan orang-orang berani untuk memberantasnya.
Seorang ilmuwan pun bisa menjadi pahlawan dalam bidangnya berkat
penemuannya yang dapat menyejahterahkan orang banyak. Seorang petugas
pemadam kebakaran yang tewas saat berjuang mematikan api yang sedang
membakar rumah penduduk adalah pahlawan juga.Setiap orang harus berjuang
untuk menjadi pahlawan. Karena itu, hari pahlawan tidak hanya pada 10
November, tetapi berlangsung setiap hari dalam hidup kita. Setiap hari
kita berjuang paling tidak menjadi pahlawan untuk diri kita sendiri dan
keluarga. Artinya, kita menjadi warga yang baik dan meningkatkan
prestasi dalam kehidupan masing-masing. Mahasiswa Universitas Trisakti
yang tewas ditembak dalam perjuangan reformasi sewindu lalu adalah
pahlawan, meskipun negara belum menobatkan mereka sebagai
pahlawan.Memang tidak mudah untuk menjadi pahlawan. Mungkin lebih mudah
bagi kita menjadi pahlawan bakiak, yaitu suami yang patuh (takut) kepada
istrinya. Atau menjadi pahlawan kesiangan, yakni orang yang baru mau
bekerja (berjuang) setelah peperangan (masa sulit) berakhir atau orang
yang ketika masa perjuangan tidak melakukan apa-apa, tetapi setelah
peperangan selesai menyatakan diri pejuang.Hari ini kita merayakan Hari
Pahlawan untuk mengenang jasa para pejuang pada masa silam. Kita
bertanya pada diri sendiri apakah kita rela mengorbankan diri untuk
mengembangkan diri dalam bidang kita masing-masing dan mencetak prestasi
dengan cara yang adil, pantas dan wajar. Itulah pahlawan sekarang.